Selain Olympic apa yang ada di benak kamu jika membahas turnamen badminton? Pasti ada yang berpikir All England. All England sendiri menjadi pertandingan yang sangat populer diantara pertandingan BWF lainnya.
Padahal sama-sama Super 1000 apa yang membedakan All England dengan Indonesia Open, Japan Open, China Open dan Malaysia Open? Salah satu alasannya adalah All England merupakan turnamen badminton tertua dari semua turnamen badminton lainnya. Yuk kita bahas sejarah All England disini!
Sejarah All England

Pada tahun 1898 diadakan turnamen bulu tangkis di Guildford, Inggris. Turnamen ini menjadi turnamen bulu tangkis pertama dan sukses saat diselenggarakan. Sehingga Badminton Association of England mengadakan kembali pada tahun berikutnya, All England pada 4 April 1989 di Buckingham Gate, London. Pertandingan ini hanya mempertandingkan tiga nomor ganda.
Pertandingan tunggal ditambahkan pada tahun berikutnya yaitu 1900. Acara ini terus menjadi populer beberapa tahun ke depan hingga dipindahkan ke Crystal Palace yang lebih luas. Kemudian nama yang awalnya The Badminton Association Tournament menjadi The All England Badminton Championship. Untuk menunjukkan bahwa pertandingan ini terbuka untuk seluruh pemain di Inggris.
Tempat penyelenggaraan terus berpindah dari Crystal Palace ke London Rifle Brigade di Bunhill Row pada tahun 1903 kemudian ke Horticultural Hall pada tahun 1910 dan bertahan hingga tiga puluh tahun lamanya.
Di masa itu, All England didominasi oleh pemain dari Inggris seperti Sir George Thomas dengan 21 gelar di tiga kategori dan bintang-bintang lainnya pada masa sebelum Perang Dunia seperti Frank Devlin (18 gelar), Ralph Nichols, Betty Uber, Meriel Lucas and Kitty McKane.
Perkembangan All England
Peserta diluar Inggris pertama adalah Jack Purcell dari Kanada pada tahun 1931. Kemudian ketika kontingen besar yang terdiri dari 13 orang Denmark, dari sinilah internasionalisasi permainan mulai terlihat jelas.
Disaat masa-masa berkembangnya turnamen ini, sayangnya harus terhenti karena Perang Dunia II dan All England mulai diselenggarakan kembali dua tahun setelah Perang Dunia II. Tahun 1977, All England dijadikan pertandingan resmi dunia oleh IBF (BWF sebelum berganti nama).
Prestasi Atlet Indonesia Pada Kejuaraan All England
Indonesia pertama kali mengikuti All England pada tahun 1958, Indonesia berhasil meraih gelar All England pada tahun 1959 atas kemenangan dari Tan Joe Hok. Hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 51 gelar juara All England. 23 gelar disumbangkan oleh ganda putra, 16 gelar tunggal putra, 5 gelar ganda campuran, 4 gelar tunggal putri. Berikut list para pemenang nya :
1. Tunggal Putra
- Tan Joe Hok (1959)
- Rudy Hartono (1968-1974, 1976)
- Liem Swie King (1978, 1979, 1981)
- Ardy B Wiranata (1991)
- Hariyanto Arbi (1993-1994)
- Jonatan Christie (2024)
2. Tunggal Putri
- Susi Susanti (1990, 1991, 1993, 1994)
3. Ganda Putra
- Christian Hadinata/Ade Chandra (1972, 1973)
- Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1974, 1975, 1977, 1980)
- Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono (1981, 1984)
- Rudy Gunawan/Eddy Hartono (1992)
- Rudy Gunawan/Bambang Suprianto (1994)
- Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995, 1996)
- Candra Wijaya/Tony Gunawan (1999)
- Tony Gunawan/Halim Haryanto (2001)
- Candra Wijaya/Sigit Budiarto (2003)
- Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2014, 2019)
- Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017, 2018).
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (2023, 2024)
3. Ganda Putri
- Minarti Sudaryanto/Retno Koestijah (1968)
- Verawaty/Imelda Wiguna (1979)
4. Ganda Campuran
- Christian Hadinata/Imelda Wiguna (1979)
- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2012, 2013, 2014)
- Praveen Jordan/Debby Susanto (2016)
- Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (2020)
Sudah Tahukan Sejarah All England?
All England menjadi pertandingan paling bergengsi di antara turnamen BWF lainnya. Indonesia menjadi posisi ke 4 sebagai negara yang paling banyak meraih gelar All England. Di atasnya ada Inggris (189 gelar), Denmark (88 gelar) dan Tiongkok (85 gelar).
Indonesia baru saja membuat pencapaian yang luar biasa pada All England 2024 karena mencapai All Indonesian Final pada sektor tunggal putra yaitu Anthony Sinisuka Ginting vs Jonatan Christie. Setelah tiga puluh tahun lamanya terakhir kali Indonesia mencapai All Indonesian Final oleh Hariyanto Arbi vs Ardy Wiranata. Indonesia juga berhasil mempertahankan gelar ganda putra oleh Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Bagi kamu yang sedang mencari shuttlecock murah dengan kualitas yang bagus, kamu dapat membaca artikel badminton lainnya dari Badmindo untuk menambah pengetahuan dan tips badminton lainnya!
FAQ
1. Apa itu All England?
All England adalah salah satu turnamen bulu tangkis tertua dan paling bergengsi di dunia. Turnamen ini pertama kali diadakan pada tahun 1899 di Inggris.
2. Siapa penyelenggara All England?
All England diselenggarakan oleh Badminton England, organisasi bulu tangkis nasional Inggris.
3. Kapan pertama kali All England diadakan?
Turnamen All England pertama kali digelar pada tahun 1899 untuk kategori ganda, dan kategori tunggal ditambahkan pada tahun berikutnya, 1900.
4. Mengapa All England dianggap istimewa?
All England adalah turnamen bulu tangkis tertua di dunia, sering dianggap sebagai “Wimbledon-nya bulu tangkis.” Gelar juara di turnamen ini membawa prestise yang besar bagi para atlet.
5. Di mana All England biasanya diadakan?
Sejak 1994, turnamen ini secara rutin diadakan di Utilita Arena Birmingham, Inggris.


Leave a Reply