beda badminton dan padel

Manfaat Olahraga Padel dan Apa Bedanya dengan Badminton

Kalau ditanya olahraga paling nge hits atau tren, kamu pasti tau jawabannya. Apalagi kalau bukan olahraga padel! Semua media sosial dipenuhi postingan teman bermain padel. Para pebisnis berlomba-lomba membuka lapangan padel karena meningkatnya minat banyak orang terhadap olahraga ini.

Admindo merasa fenomena ini hampir sama dengan olahraga badminton saat Covid-19 yang tiba-tiba peminat badminton bertambah signifikan hingga harga shuttlecock melonjak naik sampai sekarang ini. Nah kita akan bahas apa sih manfaat olahraga padel sampai orang-orang mau membayar mahal demi olahraga ini. Admindo juga akan membagikan perbedaan olahraga padel dengan badminton.

Apa Itu Olahraga Padel?

Padel adalah olahraga raket yang menggabungkan elemen tenis dan squash. Permainan dimainkan dalam format ganda (2 lawan 2) di lapangan yang lebih kecil daripada lapangan tenis, dan dikelilingi oleh dinding kaca atau kawat sebagai batas (bola bisa memantul dari dinding, seperti di squash).

Raket yang digunakan padel tidak memiliki senar melainkan padat dengan lubang-lubang kecil di permukaannya, dan bola yang dipakai serupa bola tenis namun dengan tekanan lebih rendah untuk memudahkan pantulan di dinding.

Padel bisa dibilang olahraga “baru” (meskipun sudah lama ada) yang sekarang sedang naik daun dan menjanjikan sebagai alternatif raket sport yang lebih sosial, strategis, dan menantang terutama di Indonesia.

Jika kamu bertanya “lebih milih mana antara badminton dan paddle?” Kamu bisa mendapatkan jawabannya di badminton vs paddle.

Manfaat Olahraga Padel

Kalau kamu masih ragu, berikut ini rangkuman manfaat-manfaat yang bisa kamu dapatkan dari bermain padel:

1. Kesehatan Kardiovaskular

Bermain padel membantu meningkatkan detak jantung dan aliran darah, sehingga mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa selama pertandingan, pemain amatir berkisar pada 130–151 denyut per menit, atau sekitar 68-74 % dari denyut jantung maksimal.

2. Membakar Kalori

Karena permainan yang intens dan melibatkan gerakan menyilang, sprint ringan, dan perubahan arah cepat, padel bisa membakar sekitar 300–400 kalori per jam di pemain awal, bahkan hingga 500-700 kalori pada pemain yang lebih kompetitif.

3. Menguatkan Otot Tubuh (Kaki, Lengan, Inti / Core)

Banyak gerakan dalam padel: berlari pendek, melayang ke samping, mengayun raket, bergerak cepat ke depan dan ke belakang. Kegiatan ini membantu melatih otot kaki, betis, paha, otot punggung, lengan, dan core (otot perut / inti tubuh).

4. Melatih Koordinasi, Refleks dan Keseimbangan

Karena bola bisa memantul dari dinding, pemain perlu tanggap dan cepat menyesuaikan posisi, memprediksi pantulan, dan bereaksi dengan cepat. Ini membantu meningkatkan koordinasi antara mata, tangan, dan kaki, serta keseimbangan tubuh.

5. Manfaat Mental: Konsentrasi & Strategi

Padel bukan cuma soal kekuatan fisik, tetapi juga strategi, kapan menyerang, kapan bertahan, bagaimana membaca pergerakan lawan dan memposisikan diri. Aktivitas mental seperti ini membantu meningkatkan fokus dan daya pikir.

6. Mengurangi Stres & Meningkatkan Mood

Aktivitas fisik akan memicu pelepasan hormon endorfin, yang bisa meredakan stres, kecemasan, dan mengangkat suasana hati.

7. Sosial & Relasi

Karena padel umumnya dimainkan secara ganda, ada unsur kerjasama antar pasangan. Kamu akan berinteraksi, berkomunikasi, dan kadang menghadapi situasi “bersama” yang bisa mempererat relasi.

8. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Rutin berolahraga seperti padel dapat membantu memperbaiki sistem imun karena sirkulasi darah yang lebih lancar dan respons tubuh terhadap aktivitas fisik (menstimulasi sistem kekebalan).

Perbedaan Antara Padel dan Badminton

Biar kamu lebih paham, nih Admindo bagikan apa saja perbedaan padel dan badminton mulai dari ukuran lapangan, peralatan hingga intensitas.

1. Ukuran Lapangan dan Lingkungan

ukuran lapangan padel

Lapangan padel berukuran sekitar 10 × 20 meter untuk permainan ganda dan dikelilingi oleh dinding kaca atau kawat. Dinding ini bukan sekadar pembatas, tapi juga bagian dari strategi permainan karena bola boleh memantul dari dinding dan tetap dihitung “in play”.

Nah, lapangan badminton lebih kecil, yaitu 6,1 × 13,4 meter untuk ganda, dan tidak memiliki dinding pantul. Bola (shuttlecock) tidak boleh menyentuh apa pun selain net dan line.

2. Alat yang Digunakan

peralatan padel

Raket padel berbentuk padat tanpa senar, dengan permukaan berlubang-lubang kecil untuk mengurangi hambatan udara dan meningkatkan kontrol. Desain ini membuatnya lebih berat dibanding raket badminton.

Untuk bola, padel mirip bola tenis, tetapi tekanannya lebih rendah agar pantulan di dinding lebih terkendali. Ini membantu menjaga tempo permainan dan mencegah bola memantul terlalu jauh.

peralatan badminton

Sedangkan raket badminton jauh lebih ringan dan memiliki senar, sehingga memungkinkan pukulan cepat dan fleksibel. Beratnya yang ringan juga mendukung refleks dan kecepatan tangan pemain.

Badminton menggunakan shuttlecock, bola dari bulu angsa atau bahan sintetis yang ringan dengan bentuk yang unik.

3. Pantulan dan Efek Dinding

Dinding adalah bagian penting dari permainan padel. Bola yang memantul dari dinding masih dianggap sah dimainkan, sehingga pemain harus mampu membaca arah pantulan dan memanfaatkan dinding untuk bertahan maupun menyerang.

Dalam badminton, semua pukulan harus melewati net dan jatuh di area lawan. Tidak ada menggunakan pantulan seperti padel. Hal ini membuat badminton lebih menuntut ketepatan dan kontrol pukulan.

4. Format Permainan

  • Padel
    Dimainkan dalam format ganda (2 lawan 2). Walaupun bisa dimainkan tunggal, format ini tidak populer karena lapangan cukup besar untuk satu orang.
  • Badminton
    Bisa dimainkan dalam tunggal maupun ganda. Tentunya dengan aturan yang berbeda.

5. Gerakan dan Intensitas

Permainan padel menuntut perubahan arah cepat, lari pendek, dan banyak manuver posisi. Karena adanya pantulan dari dinding, permainan terasa lebih strategis dan taktis daripada sekadar kecepatan.

Gerakan badminton biasanya jauh lebih eksplosif dan cepat. Pemain sering melakukan smash, lompatan, dan lari sprint untuk mengejar shuttlecock. Refleks dan kelincahan kaki menjadi faktor utama dalam permainan.

6. Keterampilan Teknis dan Adaptasi

Pemain padel perlu menguasai teknik membaca pantulan bola dari dinding, memposisikan diri secara tepat, dan bekerja sama erat dengan pasangan. Kerjasama dan komunikasi sangat penting.

Nah, kalau badminton lebih fokus pada teknik pukulan, kecepatan kaki, dan akurasi. Pemain harus mampu menyesuaikan arah pukulan dengan cepat dan mempertahankan tempo permainan tinggi.

7. Intensitas dan Durasi Rally

Karena adanya pantulan dinding, rally dalam padel cenderung lebih panjang dan mengandalkan kontrol permainan. Strategi penempatan bola lebih diutamakan daripada kekuatan semata.

Dalam badminton, rally-nya bisa sangat cepat dan bisa juga lama, tergantung kedua tim/pemain menerapkan permainan yang seperti apa dan jika tim/pemain sama-sama kuat dalam offense dan defense. Permainan terasa lebih intens secara refleks dan tenaga.

8. Tantangan Bermain Indoor dan Outdoor

Lapangan padel bisa dibangun indoor maupun semi-indoor, tetapi harus memperhatikan struktur dinding kaca atau kawat. Permainan di luar ruangan bisa terpengaruh cuaca, terutama angin dan panas.

Nah, kalau badminton dimainkan di ruangan tertutup (indoor) karena angin sangat mempengaruhi arah kok. Kondisi indoor memastikan permainan tetap stabil dan adil.

Gimana? Kamu Lebih Milih Badminton atau Padel?

Admindo pribadi sudah pasti memilih badminton ya, karena permainan padel menurut Admindo tidak seintens badminton. Kemudian padel tidak secepat badminton, dari segi tantangan badminton juga lebih sulit. Selain itu badminton membutuhkan presisi dan kontrol yang baik. Badminton juga merupakan salah satu olahraga tercepat di dunia hingga kecepatan smash tercepat 426 kph.

Sebenarnya yang paling krusial adalah padel olahraga yang mahal bagi Admindo pribadi. Sewa lapangan per jam saja sudah Rp 200.000 – Rp 300.000 tergantung GOR dan daerah kamu. Belum lagi raketnya yang bisa sampai jutaan rupiah. Beda dengan badminton yang sewa lapangan per jam nya relatif jauh lebih murah kisaran Rp 50.000 – Rp 100.000. Raket badminton juga banyak yang murah dan kualitasnya sudah cukup bagus.

Manfaat badminton juga sama dengan padel namun lebih tinggi dalam membakar kalori karena lebih banyak menggunakan gerakan cepat. Jadi kamu lebih memilih yang mana? Selain padel, kamu juga harus mengetahui badminton vs pickleball yang sudah Admindo rangkum sedemikian rupa.

FAQ

Apakah padel sulit untuk pemula?

Tidak terlalu. Karena aturan cukup sederhana dan banyak unsur teknik dasar raket yang bisa dipelajari secara bertahap. Dalam hitungan beberapa sesi, pemain pemula bisa mulai bermain dengan lancar meskipun belum maksimal.

Apakah saya perlu latih fisik khusus sebelum bermain padel?

Pemanasan dan latihan dasar kekuatan & kelenturan (stretching) sangat disarankan agar mengurangi risiko cedera. Tapi kamu tidak perlu kondisi atlet sejak awal.

Bisakah saya bermain padel sendirian (tunggal)?

Boleh, tetapi tidak umum. Format ganda (2 lawan 2) adalah format utama dan lebih seru, dan banyak lapangan hanya disewakan untuk ganda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *