cedera olahraga badminton

9 Cedera Olahraga Paling Umum Saat Bermain Badminton

Olahraga tidak luput dari yang namanya cedera. Cedera menjadi suatu hal yang dihindari oleh setiap pemain seperti atlet. Apalagi jika cedera tersebut sangat fatal, selain itu beberapa cedera membutuhkan banyak waktu dalam masa pemulihannya. Dan biasanya pemain yang pernah cedera mengalami penurunan performa karena ada kemungkinan cedera timbul kembali dan menimbulkan trauma pada atlet tersebut. Kali ini kita akan membahas cedera olahraga yang paling umum pada olahraga badminton.

9 Cedera Olahraga Paling Umum di Badminton

Badminton merupakan olahraga intensitas tinggi jadi wajar saja dapat terjadi cedera yang tidak diinginkan. Badminton menggunakan seluruh otot inti tubuh seperti pinggang, pergelangan tangan, bahu hingga kaki. Namun ada beberapa cedera umum yang biasa terjadi, ini dia :

1. Cedera Lutut (Patellar Tendinitis)

cedera lutut

Cedera ini terjadi karena terlalu sering melompat atau menekuk lutut saat bermain. Seperti saat melakukan jump smash dan gerakan lainnya. Gejalanya adalah nyeri di area depan lutut, terutama saat melompat atau mendarat.

2. Cedera Pergelangan Kaki (Ankle Sprain)

Cedera Pergelangan Kaki

Umumnya disebabkan oleh salah mendarat setelah melompat atau pergerakan mendadak yang memutar pergelangan kaki. Karena badminton menggunakan pergerakan yang intens dan cepat maka tak heran ankle sering terjadi. Tandanya adalah bengkak, nyeri, dan sulit berjalan.

3. Cedera Bahu (Rotator Cuff Injury)

Cedera Bahu

Karena gerakan overhead smash yang berulang-ulang, otot dan tendon di sekitar bahu bisa tegang atau robek. Gejalanya meliputi rasa sakit saat mengangkat tangan atau melakukan smash.

4. Cedera Punggung Bawah (Lower Back Pain)

Cedera Punggung Bawah

Postur tubuh yang tidak tepat atau gerakan memutar yang tiba-tiba bisa menyebabkan nyeri di punggung bawah. Apalagi saat mengambil bola bawah. Biasanya terasa nyeri saat membungkuk atau bergerak cepat.

5. Cedera Siku (Tennis Elbow)

Cedera Siku

Disebabkan oleh tekanan berulang pada otot-otot di sekitar siku, sering terjadi saat melakukan backhand dengan teknik yang kurang tepat. Gejalanya meliputi nyeri di luar siku yang bisa menyebar ke lengan.

6. Cedera Betis (Calf Strain)

Cedera Betis

Ketegangan pada otot betis sering terjadi saat melompat atau bergerak cepat ke arah shuttlecock. Bisa menyebabkan nyeri mendadak seperti ditarik, dan kadang otot terasa kaku.

7. Cedera Achilles Tendon (Achilles Tendinitis)

Cedera Olahraga Achilles Tendon

Tendon di belakang tumit bisa mengalami peradangan karena terlalu banyak melompat atau berlari. Gejalanya adalah nyeri dan bengkak di sekitar tendon.

8. Cedera Jari (Finger Injury)

Cedera Olahraga Jari

Jari bisa terkilir atau terkena shuttlecock saat mengganti pegangan raket dengan cepat. Biasanya menyebabkan bengkak, nyeri, atau kesulitan menggenggam raket.

9. Cedera Pergelangan Tangan (Wrist Strain)

Cedera Pergelangan Tangan

Gerakan memukul yang berulang-ulang bisa membuat otot di sekitar pergelangan tangan tegang. Apalagi jika menggunakan raket yang cukup berat. Rasa sakit biasanya muncul saat memukul atau memutar pergelangan tangan.

Tips Mencegah Cedera Badminton

Memang cedera dapat datang kapan saja, namun setidaknya kita dapat mencegah ataupun meminimalisir agar cedera tidak terjadi ataupun menjadi terlalu parah. Berikut tips mencegahnya :

A. Pemanasan dan Pendinginan

Pemanasan sebelum olahraga sangat penting untuk mempersiapkan otot dan sendi. Ini membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi risiko cedera. Kemudian setelah olahraga lakukan pendinginan, untuk mengurangi ketegangan otot dan membantu tubuh pulih lebih cepat.

B. Teknik yang Benar

Pastikan Anda tahu cara melakukan gerakan atau latihan dengan teknik yang benar. Mulai lah dari dasar seperti cara memegang grip yang benar dan teknik pukulan. Teknik yang salah bisa membebani tubuh dan menyebabkan cedera.

C. Gunakan Perlengkapan Khusus Badminton

Hal ini sering sekali diremehkan, gunakanlah perlengkapan yang memang dikhususkan untuk olahraga badminton. Perlengkapan yang tidak sesuai dengan badminton akan meningkatkan risiko cedera.

D. Jangan Memaksakan Diri

Kenali batas tubuh kamu, jika merasa sudah tidak sanggup jangan dipaksakan. Kamu dapat meningkatkan intensitas secara bertahap bukan secara langsung.

E. Istirahat yang Cukup

Tubuh kita membutuhkan waktu untuk memulihkan otot-otot yang lelah akibat badminton ataupun olahraga lainnya. Berikan jeda saat bermain agar otot dapat pulih secara maksimal, bermain terus-terusan tanpa jeda dapat menghambat pemulihan dan permainan yang tidak maksimal.

Mainlah Sewajarnya!

Badminton memang olahraga yang sangat menyenangkan dan seru. Namun kita juga harus tahu dan mampu menjaga porsi bermain agar tidak terlalu berlebihan. Bahkan tak sedikit orang tua yang meninggal karena serangan jantung saat bermain badminton.

Selain itu gunakan perlengkapan yang memang di support untuk badminton itu sendiri. Makanan yang bergizi juga menjadi salah satu faktor membantu pemulihan tubuh kamu setelah olahraga. Tingkatkan intensitas kamu secara perlahan, tidak ada yang instan, konsistensi memang penting tetapi istirahat juga penting agar konsistensi dan dedikasi tersebut membuahkan hasil yang maksimal.

Baca artikel badminton lainnya di Badmindo ya! Dapatkan pengetahuan baru tentang badminton mulai dari peraturan dasar badminton, teknik pukulan, rekomendasi sepatu dan shuttlecock dan masih banyak lagi!

FAQ

1. Apa penyebab utama cedera olahraga?
Cedera olahraga biasanya disebabkan oleh kurangnya pemanasan, teknik yang salah, peralatan yang tidak sesuai, atau aktivitas fisik yang berlebihan.

2. Bagaimana cara mencegah cedera saat olahraga?
Pemanasan sebelum olahraga, menggunakan teknik yang benar, mengenakan perlengkapan yang sesuai, dan meningkatkan intensitas latihan secara bertahap adalah cara efektif untuk mencegah cedera.

3. Apa yang harus dilakukan saat mengalami cedera olahraga?
Segera hentikan aktivitas, istirahatkan bagian yang cedera, gunakan es untuk mengurangi pembengkakan, dan balut area yang terkena untuk memberikan dukungan. Jika nyeri berlanjut, konsultasikan dengan dokter.

4. Apa itu metode RICE dalam menangani cedera?
RICE adalah singkatan dari Rest (istirahat), Ice (kompres dingin), Compression (tekanan menggunakan perban), dan Elevation (mengangkat bagian yang cedera). Metode ini sering digunakan untuk menangani cedera ringan seperti keseleo atau terkilir.

5. Kapan harus pergi ke dokter setelah cedera olahraga?
Jika cedera menyebabkan nyeri yang parah, bengkak yang signifikan, deformitas pada tulang atau sendi, atau jika tidak membaik setelah 48 jam perawatan awal, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *