Badminton bukan cuma olahraga biasa, badminton termasuk dalam HIIT (High-Intensity Interval Training) makin cepat, makin seru! Gerakan gesit, refleks tajam, dan tidak monoton seperti gym.
Sementara itu, gym lebih fokus ke latihan kekuatan seperti angkat beban yang memang dirancang khusus untuk membentuk otot dan meningkatkan daya tahan tubuh. Lewat teknik seperti hipertrofi (penambahan massa otot), kamu dapat membentuk ukuran dan kekuatan otot lewat mikro robekan yang disembuhkan melalui nutrisi dan istirahat cukup.
Kali ini kita akan membahas topik yang seru yaitu badminton vs gym, mana yang lebih baik? Yuk kita kupas tuntas!
Perbedaan Badminton vs Gym
Berikut perbedaan badminton vs gym yang perlu kamu ketahui:
Aspek | Badminton | Gym |
Kalori yang Dibakar | ± 400–600 kalori/jam (tergantung intensitas, single lebih tinggi daripada double) | ± 300–700 kalori/jam (tergantung jenis latihan: treadmill, angkat beban, HIIT, dan lainnya.) |
Jenis Latihan | Kardio + agility (kelincahan), melatih refleks dan koordinasi | Bisa fokus ke kardio, kekuatan, fleksibilitas, atau kombinasi sesuai pilihan |
Otot yang Dilatih | Lebih dominan kaki, lengan, bahu, punggung, dan core (karena banyak lompatan dan ayunan raket) | Bisa lebih spesifik: seluruh tubuh tergantung program (contoh: chest day, leg day, full body workout) |
Fleksibilitas Waktu | Harus ada lawan/partner + lapangan, biasanya butuh jadwal tertentu | Lebih fleksibel, bisa solo dan kapan saja selama gym buka |
Aspek Sosial | Tinggi – bermain bareng teman/lawan, menambah relasi | Rendah hingga sedang – bisa solo, tapi ada opsi kelas bareng (yoga, Zumba, HIIT) |
Resiko Cedera | Lutut (akibat lompatan/gerakan mendadak), pergelangan tangan, bahu | Tergantung latihan; bisa cedera punggung/lutut saat angkat beban salah teknik |
Biaya | Sewa lapangan + raket + kok (relatif murah, tapi rutin) | Membership gym (biasanya bulanan/tahunan) + suplemen (opsional) |
Cocok Untuk | Orang yang suka olahraga kompetitif, butuh hiburan sekaligus keringat | Orang yang ingin bentuk tubuh spesifik, melatih kekuatan, atau fleksibilitas latihan |
Mana yang Lebih Efektif Untuk Bakar Kalori?
Badminton dikenal sebagai olahraga yang ampuh membakar kalori sekaligus menyenangkan. Sekadar bermain santai saja sudah bisa menghabiskan sekitar 310 kalori per jam. Kalau dimainkan dengan intensitas lebih tinggi, jumlah kalori yang terbakar bisa meningkat hingga 400–550 kalori per jam. Bahkan beberapa sumber menyebutkan angka antara 450–480 kalori per jam, tergantung kondisi tubuh dan gaya bermain.
Sementara itu, di gym jumlah kalori yang terbakar sangat bergantung pada jenis latihan. Latihan kardio seperti treadmill, sepeda statis, atau HIIT bisa menyaingi badminton dalam hal pembakaran kalori.
Namun, untuk latihan beban jumlah kalori yang terbakar cenderung lebih rendah per sesi. Meski begitu, latihan beban tetap sangat efektif untuk membentuk otot dan meningkatkan metabolisme tubuh dalam jangka panjang.
Jadi, kalau tujuan utamamu adalah membakar kalori sambil tetap fun dan menantang dengan lawan yang berbeda-beda, badminton bisa jadi pilihan utama. Olahraga ini bukan hanya bikin badan lebih bugar, tapi juga memberi keseruan dan rasa kompetitif yang membuatmu ingin menambah beban secara progresif.
Apa yang Lebih Oke Buat Bentuk Otot?
Di gym, kamu bisa fokus pada latihan spesifik seperti chest press, squat, deadlift, hingga gerakan isolasi. Semua program ini memang ditujukan untuk merangsang hipertrofi otot. Dengan beban yang terus meningkat serta dukungan nutrisi yang tepat, otot akan berkembang lebih besar dan semakin kuat.
Saat bermain badminton, hampir semua bagian tubuh bekerja mulai dari kaki, core, hingga lengan, terutama ketika melakukan smash. Otot betis, paha, perut, dan bahu akan terasa lebih kencang sekaligus fleksibel. Meski begitu, hasil pembesaran otot (hypertrofi) tetap tidak sekuat jika dibandingkan dengan latihan beban di gym.
Badminton vs Gym, Mana Yang Menang?
Kalau tujuanmu bakar kalori, badminton lebih unggul karena intens dan menyenangkan. Tapi kalau ingin membentuk otot, gym jelas lebih efektif karena fokus pada latihan kekuatan dengan kontrol progresif. Untuk kesehatan jantung, badminton cukup baik karena aspek sosial dan kardio yang tinggi. Buat kamu yang gampang bosan, badminton juga lebih seru dan kompetitif, sedangkan gym lebih cocok untuk mereka yang suka data, target, dan latihan otot yang terarah. Namun, sebenarnya bukan soal memilih salah satu, kombinasi keduanya justru bikin tubuh lebih optimal: jantung sehat, otot kuat, dan semangat olahraga.
Saran Admindo jika ingin menerapkan keduanya, jangan melakukan angkat beban yang berlebihan. Kemudian sering lakukan stretching agar otot lebih fleksibel, karena beberapa orang yang gym dan memiliki badan yang besar cenderung memiliki pergerakan yang kaku. Karena mereka fokus pada pembesaran otot. Sedangkan dalam badminton dibutuhkan agility, kecepatan dan footwork. Jadi jika ingin gym lakukan dengan beban yang cukup dan tingkatkan repetisi.
Inilah alasan mengapa atlet basket dan atlet lainnya tidak memiliki badan yang berotot walaupun mereka gym. Karena mereka difokuskan pada olahraga tersebut apa yang ingin ditingkatkan. Gym tetap dibutuhkan untuk peningkatan power hal ini sudah tidak bisa dipungkiri. Jadi keduanya memiliki korelasi yaitu gym dan badminton begitu juga dengan olahraga lainnya.
Yang manapun kamu pilih, keduanya merupakan hal yang baik untuk tubuh memberikan kesehatan dan kebugaran. Tergantung pilihan masing-masing lebih prefer gym atau badminton. Memilih keduanya lebih bagus lagi, kamu mendapatkan cardio untuk kesehatan jantung dan gym untuk meningkatkan massa otot.
Semoga artikel kali ini bermanfaat ya. Kamu bisa membaca artikel badminton lainnya dari Badmindo. Mungkin kamu ingin mana yang lebih baik antara badminton vs padel, badminton vs tenis, badminton vs pickleball dan masih banyak lagi!
FAQ
Tentu saja bisa, asalkan diiringi dengan defisit kalori.
Tidak besar seperti di gym, tapi otot jadi kencang dan fleksibel fungsinya di lapangan.
Keduanya sama , sama-sama menjaga mood, menyehatkan tubuh dan membuat awet muda.
Ya, tergantung intensitas. Santai bisa 300–400, keras bisa 500+. Pemain serius bahkan laporan sampai over 600 kalori/jam.
Boleh banget! Misalnya badminton 2–3x, dan 2x gym untuk strength training.
Leave a Reply