merk shuttlecock terbaik

10 Best Shuttlecock Terbaik di Dunia (2025)

Kalau kamu pemain bulu tangkis amatir, klub, atau pro, memilih shuttlecock yang tepat itu sangat penting. Material, stabilitas terbang, durabilitas, semua berpengaruh ke performa permainanmu. Dari berbagai merek di pasar global, di tahun 2025 ini ada banyak pilihan bagus dan menarik. Admindo ini akan mengulas 10 brand shuttlecock terbaik di dunia saat ini secara lengkap. Simak terus!

10 Brand Shuttlecock Terbaik

Admindo yakin kamu pasti sudah tau beberapa shuttlecock yang akan Admindo sebutkan nantinya. Ini dia 10 brand shuttlecock terbaik

1. Yonex

best shuttlecock

Kalau kamu lagi cari shuttlecock yang kualitasnya nggak kaleng-kaleng, Yonex bisa banget jadi pilihan utama. Mereka punya banyak varian, mulai dari yang premium sampai yang cocok buat main iseng bareng teman.

Untuk kebutuhan serius atau turnamen, kamu bisa pilih Yonex Aerosensa (AS) series seperti AS-50, AS-40, atau AS-30 yang pakai bulu angsa pilihan. [Cek review shuttlecock Yonex di sini]

Terbangnya stabil banget dan sering dipakai di pertandingan profesional. Kalau buat seru-seruan atau latihan santai, ada juga Yonex Mavis series yang bahannya nylon yang lebih tahan banting dan pastinya lebih ramah di kantong.

Kenapa Yonex begitu terkenal? Karena kualitasnya sudah diakui di dunia bulu tangkis internasional. Teknologi produksinya juga canggih, jadi performa shuttlecock-nya selalu konsisten. Pilihannya lengkap banget mulai dari pemula sampai atlet pro pun pakai brand ini.

Untuk bahan, varian yang dipakai di pertandingan biasanya menggunakan bulu angsa biar arah terbangnya bagus dan stabil. Bagian kepala shuttle-nya terbuat dari gabus atau kulit gabus supaya punya berat dan keseimbangan yang pas. Sementara yang buat rekreasi biasanya berbahan nylon biar lebih awet meski jatuh bangun di lapangan berkali-kali.

Harga juga bervariasi kok. Kalau kamu mau yang premium, seri Aerosensa biasanya di kisaran Rp 300.000 sampai Rp 1.000.000 per tube, tergantung tipenya. Tapi kalau kamu cuma mau main santai, Yonex Mavis series bisa kamu dapetin dengan harga sekitar Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Jadi tinggal sesuaikan sama kebutuhan dan isi dompetmu aja!

2. Victor

kok viktor

Beberapa varian terbaik dari shuttlecock Victor seperti:

  • Victor Master ACE, salah satu yang paling laris di seluruh dunia.
  • Victor Gold No.1, Master No.3 – untuk performa konsisten.
  • Victor NCS New Carbonsonic (synthetic/hybrid) – pilihan cruelty-free & lebih tahan.
  • Victor varian latihan/nylon: NS 3000.

Kalau ngomongin shuttlecock terbaik, Victor juga layak banget masuk daftar pilihan. Brand ini dikenal menawarkan kombinasi kualitas premium dengan harga yang masih cukup masuk akal buat banyak pemain.

Mereka juga punya pilihan kecepatan dan kondisi yang lengkap, karena penerbangan shuttlecock bisa dipengaruhi kelembapan dan temperatur lapangan. Buat yang peduli soal lingkungan dan etika, Victor bahkan menyediakan varian hybrid atau cruelty-free yang nggak sepenuhnya menggunakan bulu hewan.

Dari segi material, varian untuk pertandingan biasanya memakai bulu angsa berkualitas dengan head berbahan cork supaya terbangnya lebih stabil dan akurat. Kalau kamu memilih versi synthetic atau hybrid, materialnya merupakan campuran bahan sintetis dengan cork atau gabus alternatif.

Sementara untuk latihan, ada yang menggunakan nylon skirt dengan bagian kepala berbahan rubber atau foam, jadi lebih tahan lama meskipun sering terkena smash dan jatuh ke lantai.

Soal harga, tinggal kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Varian feather kelas premium seperti Victor Gold biasanya berkisar di Rp 300.000 – Rp 400.000 per tube, sementara seri Victor Master ACE bisa mencapai Rp 600.000 – Rp 700.000.

Kalau cari yang cocok buat latihan tapi tetap berkualitas, Victor Carbonsonic jadi opsi yang oke dengan harga sekitar Rp 400.000 – Rp 500.000. Jadi, kamu bisa pilih mana yang paling sesuai sama gaya main dan budget kamu!

3. Golden Eagle

best shuttlecock

Beberapa varian terbaik dari shuttlecock Golden Eagle yaitu:

  • Golden Eagle GE92, GE92 EX – BWF-Approved.
  • GE92 Pro – goose feather tertinggi.
  • GE60 – untuk latihan. GE70 / GE80 – untuk pemain intermediate.

Brand shuttlecock yang satu ini juga sering jadi incaran pemain karena mampu menghadirkan kualitas yang mendekati premium tapi dengan harga yang masih ramah buat dompet.

Performanya konsisten, jadi kamu nggak akan gampang kecewa kalau dipakai latihan rutin atau pertandingan level klub. Buat yang lagi cari upgrade dari shuttlecock biasa tapi belum siap keluar budget besar, pilihan ini bisa jadi solusi yang pas banget.

Dari segi material, varian yang digunakan untuk turnamen biasanya memakai goose feather, contohnya seri GE92, dengan base berbahan cork alami untuk menjaga balance dan arah terbang tetap stabil. Sedangkan varian latihan biasanya memanfaatkan duck feather atau bahkan synthetic. Jadi lebih tahan banting saat dipakai berkali-kali.

Untuk harga, varian premium goose feather berada di kisaran US$ 30–50, yang jelas lebih terjangkau dibanding beberapa brand top lainnya. Sementara varian latihan atau level klub bisa kamu temukan sekitar US$ 20–30.

Sayangnya, kayaknya brand ini belum tersedia di pasaran Indonesia untuk saat ini, jadi daftar harga yang ada masih dalam USD ya. Kalau nanti sudah masuk lokal, pasti makin banyak pemain yang tertarik mencobanya!

4. RSL (Reinforced Shuttlecocks Limited)

RSL Shuttlecock

Beberapa varian terbaik dari shuttlecock RSL yaitu:

  • RSL Classic Tourney, cocok untuk turnamen. 
  • RSL Ultimate Tournament, goose feather premium. 

RSL sebagai brand asal Inggris sudah lama banget berkecimpung di dunia shuttlecock, jadi nggak heran kalau mereka benar-benar fokus pada kualitas tangan dan quality control.

Makanya shuttlecock mereka terkenal stabil saat terbang. Karena kualitas yang konsisten ini, RSL jadi salah satu pilihan favorit untuk kompetisi dan pemain yang ingin performa maksimal tanpa kompromi.

Untuk material, varian premium RSL biasanya menggunakan goose feather berkualitas tinggi dengan cork base yang dipilih secara khusus. Kontrol kualitasnya juga ketat, mulai dari pemilihan bulu sampai finishing produk, supaya tiap shuttlecock bisa memberikan akurasi yang sama dari awal sampai akhir permainan.

Urusan harga, masih tergolong masuk akal buat kualitas yang ditawarkan. Seri premium seperti RSL Classic Tourney umumnya berada di kisaran Rp 600.000 – Rp 700.000 per tube.

Sementara untuk latihan atau level klub, ada opsi yang lebih terjangkau sekitar Rp 300.000 – Rp 400.000. Jadi, buat pemain yang ingin kualitas turnamen dengan rasa percaya diri di lapangan, RSL ini bisa banget jadi andalan

5. Li‑Ning

shuttlecock recommendations

Varian terbaik dari shuttlecock Li-Ning yaitu:

  • Li-Ning G800, G900 International Grade (feather).
  • Li-Ning Champ, untuk intermediate/advanced.
  • Li-Ning C20, C30, untuk latihan/rekreasi.

Kelebihan Li-Ning adalah kualitasnya yang terus meningkat pesat. Sebagai brand asal China yang rajin melakukan riset aerodinamika dan pemilihan material terbaik, mereka mampu menciptakan shuttlecock dengan performa tinggi tapi harga masih relatif bersaing jika dibandingkan dengan beberapa brand top Jepang.

Produk yang ditawarkan juga sangat lengkap, jadi kamu bebas menyesuaikan dengan kebutuhan maupun budget.

Soal material, Li-Ning varian International Grade memanfaatkan goose feather yang memastikan stabilitas terbang saat rally cepat. Di sisi lain, varian latihan biasanya memakai duck feather atau synthetic skirt agar lebih tahan lama.

Bagian kepala shuttlecock juga menggunakan cork yang dipilih dengan cermat untuk menjaga keseimbangan saat dipukul, baik dalam smash maupun drop shot.

Untuk harga, seri premium seperti Li-Ning G800 berada di kisaran Rp 700.000 – Rp 800.000 per tube. Sementara itu, seri latihan seperti Li-Ning Champ atau C20 umumnya dijual di kisaran Rp 300.000 hingga Rp 350.000-an. Jadi tinggal pilih yang paling cocok buat gaya main kamu!

6. Lingmei

lingmei

Lingmei juga sering jadi pilihan favorit di kalangan klub, sekolah, sampai komunitas bulu tangkis. Varian yang sering direkomendasikan adalah Lingmei “10” dan “90 Pro”, karena keduanya dikenal punya kualitas yang cukup oke untuk latihan maupun pertandingan internal.

Banyak pemain amatir kasih testimoni kalau shuttlecock ini sudah lebih dari cukup buat sparring rutin tanpa bikin kantong menangis duluan. Bahkan brand ini punya reputasi yang lumayan kuat di kategori value-for-money.

Soal material, Lingmei biasanya menyesuaikan dengan tingkat produknya. Untuk varian yang lebih premium bisa pakai goose feather, sementara opsi yang lebih ekonomis memakai duck feather atau bahkan nylon.

Bagian kepalanya juga pakai cork atau gabus yang sesuai dengan kelasnya supaya arah terbang tetap stabil, meskipun tidak seakurat shuttle premium papan atas.

Harga Lingmei umumnya memang menyasar segmen latihan atau penggunaan rutin di klub. Rata-rata harganya berada di sekitar Rp 700.000-an per tube, lumayan bersahabat untuk penggunaan jangka panjang dan tetap nyaman dipakai untuk rally cepat maupun sesi drill di lapangan.

7. Aeroplane

best shuttlecock bwf

Aeroplane juga punya salah satu varian shuttlecock yang cukup populer, yaitu Aeroplane Black Label EG1130 Tournament Shuttlecock. Produk ini dirancang untuk pemain yang rutin main dan butuh shuttlecock turnamen dengan performa stabil, meskipun mungkin belum masuk kategori ultra premium.

Namun buat kebutuhan kompetitif di level klub atau sparring serius, kualitasnya sudah sangat bisa diandalkan.

Dari segi material, Aeroplane biasanya menggunakan goose feather atau duck feather untuk varian turnamen seperti EG1130. Bagian kepala shuttlecock menggunakan cork atau gabus yang sudah standar supaya tetap seimbang saat dipukul keras maupun saat dipakai rally cepat.

Soal harga, Aeroplane Black Label EG1130 berada di kisaran Rp 600.000-an per tabung. Jadi bisa jadi opsi yang pas buat kamu yang ingin shuttlecock turnamen yang bagus tanpa harus langsung lompat ke harga yang selangit

8. Yang‑Yang

shuttlecock terbaik

Menurut Badmindo, varian terbaik dari shuttlecock Yang-Yang yaitu:

  • Yang-Yang Performance 30 Training Grade (feather dari duck) – untuk pelatihan.
  • Yang-Yang Inter 1 Club Tournament Grade – untuk klub.
  • Yang-Yang 300B Shuttles – BWF-approved untuk internasional.

Brand shuttlecock yang satu ini lebih fokus ke harga yang ramah di kantong, jadi ideal banget buat kebutuhan sekolah, komunitas, atau klub yang latihan dengan jumlah pemain banyak.

Meski bukan termasuk jajaran brand “super premium”, mereka tetap punya beberapa varian yang layak dipakai untuk kompetisi tingkat tertentu. Jadi, kalau kamu cari yang seimbang antara performa dan budget, brand ini bisa jadi pilihan yang masuk akal.

Untuk materialnya, kebanyakan varian menggunakan duck feather supaya harga tetap lebih murah dibandingkan goose feather. Bagian base-nya juga memakai cork atau gabus standar yang cukup untuk menjaga stabilitas arah terbang shuttlecock saat dipukul berkali-kali.

Harga internasional untuk model yang cukup dikenal seperti 300B Shuttles berada di angka sekitar SGD 49. Sementara varian yang lebih umum untuk latihan dijual di kisaran SGD 30.

Sejauh ini, sepertinya brand ini belum tersedia secara resmi di Indonesia, jadi informasi harga masih mengacu pada pasar luar negeri ya. Kalau nanti masuk lokal, bakal jadi opsi tambahan yang menarik untuk pemain yang butuh stok banyak tanpa bikin anggaran jebol

9. Protech

shuttlecock awet

Protech sebagai brand asal Malaysia juga patut dilirik kalau kamu mencari shuttlecock dengan kualitas bagus tanpa perlu bayar harga setinggi brand premium papan atas. Dua varian yang sering direkomendasikan adalah Protech Premier Edition dan Protech Masterpiece.

Premier Edition sendiri sudah memenuhi standar turnamen BWF, menggunakan goose feather dan cork alami yang memberikan feel pukulan lebih mantap dan stabil. Sementara Masterpiece hadir sebagai opsi premium bagi pemain yang ingin performa lebih tinggi.

Keunggulan utama Protech adalah posisinya sebagai brand yang fokus memberikan kualitas terjamin dengan harga yang masih masuk akal. Banyak organisasi, klub, hingga institusi olahraga memilih Protech karena mereka bisa mendapatkan shuttlecock layak tanding tanpa harus mengeluarkan budget besar seperti jika memakai brand Jepang atau Eropa.

Untuk material, varian premium Protech menggunakan goose feather dengan cork head yang kadang memakai natural Portuguese cork. Jadi meski harganya lebih bersahabat, feel pukulannya tetap bikin percaya diri.

Harga untuk kelas premium seperti Protech Premier Edition ada di kisaran RM 134 atau sekitar Rp 525.000 per tube. Pilihan yang pas buat kamu yang butuh shuttlecock turnamen namun tetap ingin menjaga anggaran tetap waras

10. ChaoPai

chaopai shuttlecock review

Menurut Badmindo, varian terbaik dari shuttlecock ChaoPai yaitu:

  • ChaoPai Special Plus Red goose-feather birdies – BWF approved.
  • ChaoPai Purple Feather – Grade-B goose feather.
  • ChaoPai Deep Pink goose feather dengan base PU cork.
  • ChaoPai Yellow – pilihan sangat terjangkau.

Chaopai juga termasuk brand yang sering direkomendasikan kalau kamu butuh shuttlecock dalam jumlah banyak tapi tetap ingin kualitas yang layak. Dari sisi harga, Chaopai benar-benar kompetitif.

Menariknya, meskipun lebih terjangkau, mereka tetap punya varian goose feather dan bahkan ada yang sudah BWF approved untuk penggunaan turnamen tertentu. Jadi bisa disesuaikan banget antara kebutuhan dan level permainannya.

Untuk bahan, Chaopai biasanya menggunakan goose feather serta cork pada varian premium supaya arah terbangnya stabil dan respons pukulannya bagus. Sementara varian yang lebih ekonomis bisa memakai duck feather atau kombinasi material yang tetap oke buat latihan panjang atau drill cepat.

Harga juga masih masuk akal, apalagi buat yang sering borong. Varian premium seperti Chaopai Special Plus ada di kisaran Rp 575.000 per tube, sedangkan varian yang lebih terjangkau seperti Chaopai Deep Pink biasanya sekitar Rp 400.000-an.

Jadi kalau kamu mencari shuttlecock yang seimbang antara kualitas dan efisiensi biaya, Chaopai ini rasanya cocok banget masuk wishlist

Kamu Pernah Coba yang Mana?

Beberapa shuttlecock sepertinya belum atau tidak dijual di Indonesia seperti Golden Eagle dan Yang Yang. Kalau kamu tau link atau toko yang menjual produk tersebut, boleh di share di kolom komentar ya! Harga yang Admindo lampirkan juga merupakan harga saat artikel ini dibuat (Oktober 2025) jadi bisa saja terjadi perubahan harga.

Dari sini kita tau bahwa banyak sekali brand-brand shuttlecock yang bagus dengan harga beragam dan berstandar internasional. Tidak hanya material, pemain badminton juga melihat sebuah brand sebagai faktor memilih shuttlecock.

Untuk shuttlecock berbahan nylon walaupun harganya murah dan sangat awet, namun sangat tidak cocok untuk digunakan di Indonesia, mengingat Indonesia memiliki iklim yang tropis.

Sepengetahuan Admindo, Indonesia sendiri belum ada shuttlecock yang berstandar BWF. Tapi Admindo merasakan perkembangan shuttlecock lokal kita yang semakin bagus seiring berjalannya waktu. Sebut saja beberapa brand seperti Alpha, JP Gold, Nine dan masih banyak lagi.

Jangan lupa membaca artikel badminton lainnya dari Badmindo ya!

FAQ

Apa perbedaan utama antara shuttlecock bulu angsa (goose feather) dan bulu bebek (duck feather)?

Bulu angsa umumnya lebih tahan lama, stabil terbangnya lebih baik, dan sering digunakan di turnamen – tapi harganya lebih tinggi. Bulu bebek lebih murah namun umumnya sedikit kurang durable dan stabil dibanding bulu angsa.

Apakah shuttlecock nylon/synthetic bisa dipakai di turnamen?

Umumnya di level tinggi/turnamen resmi, shuttlecock feather (goose) masih menjadi standar karena performa terbang yang lebih baik dan responsif. Nylon/synthetic lebih cocok untuk latihan atau outdoor casual karena daya tahan lebih tinggi dan biaya lebih rendah.

Berapa lama shuttlecock bisa tahan?

Tidak ada angka pasti karena tergantung kualitas material, intensitas main, kondisi lingkungan. Sebagai contoh panduan mengatakan bahwa shuttlecock feather bisa tahan sekitar 10-15 jam untuk penggunaan reguler sementara plastik/nylon bisa lebih lama.

Bagaimana memilih speed atau kecepatan shuttlecock?

Speed dipengaruhi oleh suhu, kelembapan, dan ketinggian lapangan. Bila lapangan berada di area panas atau rendah altitude, kamu mungkin butuh speed yang sedikit lebih lambat agar trajectory tetap bagus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *