Dalam dunia bulu tangkis, pemilihan string tension (ketegangan senar) sering menjadi perdebatan. Siapa nih yang masih bingung tentang badminton string tension? Banyak mitos beredar yang bisa membingungkan, terutama bagi pemain pemula. Artikel kali ini, Admindo akan membahas 6 mitos umum tentang string tension dan fakta dibaliknya
6 Mitos Badminton String Tension
Banyak orang salah paham terkait pemilihan string tension, padahal string tension penting untuk mengoptimalkan pukulan setiap pemain. Jadi setiap pemain harus mengetahui kemampuannya masing-masing, kemudian baru bisa memilih string tension yang benar. Berikut 6 mitos badminton string tension:
1. Semakin Tinggi Tension, Semakin Kuat Smash atau Pukulan
Banyak yang percaya bahwa semakin tinggi tension senar, maka pukulan smash akan semakin kuat. Namun faktanya tidak selalu demikian. Ketegangan senar yang tinggi memang memberikan kontrol lebih baik, tetapi bisa mengurangi daya pantul.
Sehingga tenaga yang dihasilkan bisa berkurang jika teknik dan kekuatan ayunan tidak memadai. Sebaliknya, ketegangan senar yang lebih rendah memberikan daya pantul lebih besar, yang bisa membantu menghasilkan pukulan yang lebih kuat dengan usaha yang lebih sedikit.
2. Tension Tinggi Cocok untuk Semua Pemain
Setiap pemain memiliki gaya bermain dan tingkat kekuatan yang berbeda. Ketegangan senar yang tinggi cocok untuk pemain dengan teknik dan kekuatan ayunan yang baik, karena mereka dapat memanfaatkan kontrol tambahan yang diberikan. Namun, bagi pemula atau pemain dengan kekuatan ayunan yang belum optimal, ketegangan senar yang lebih rendah bisa membantu dalam menghasilkan pukulan yang lebih bertenaga tanpa harus mengorbankan kontrol secara signifikan.
3. Semakin Tebal Senar, Semakin Tahan Lama
Ketebalan senar memang berpengaruh terhadap daya tahan. Senar yang lebih tebal memiliki struktur yang lebih kuat. Tetapi hal ini tidak menjamin bahwa senar tersebut akan bertahan lama, karena tahan lama atau tidaknya senar dipengaruhi oleh banyak faktor. Misal sering melakukan pukulan kuat seperti smash, frekuensi bermain dan miss hit.
Sedangkan senar yang lebih tipis biasanya memberikan rasa pukulan yang lebih baik dan kontrol yang lebih presisi. Pilihan antara ketebalan senar tergantung pada preferensi pribadi dan gaya bermain masing-masing pemain.
4. Tension Tidak Berpengaruh Pada Kontrol
Ketegangan senar sangat mempengaruhi kontrol pukulan. Senar dengan tension tinggi memberikan permukaan yang lebih kaku, memungkinkan pemain untuk mengarahkan shuttlecock dengan lebih presisi. Sebaliknya, senar dengan tension rendah lebih elastis, yang bisa mengurangi kontrol tetapi meningkatkan daya pantul. Oleh karena itu, pemain perlu menyesuaikan ketegangan senar dengan kebutuhan kontrol dan kekuatan mereka.
5. Tension Tinggi Membuat Senar Lebih Cepat Putus
Sering kita mendengar, tension yang tinggi merupakan salah satu alasan senar mudah putus. Padahal itu tidak sepenuhnya benar, ketegangan senar yang tinggi memang memberikan tekanan lebih besar pada senar, yang bisa menyebabkan senar lebih cepat aus atau putus jika kualitas senar tidak optimal.
Namun, dengan pemilihan senar yang tepat dan perawatan yang baik, senar dengan tension tinggi sekalipun dapat bertahan lama. Penting untuk memilih senar berkualitas dan melakukan restring secara berkala sesuai kebutuhan.
6. Semua Raket Bisa Dipasang Tension Tinggi
Setiap raket memiliki batas tension maksimum yang direkomendasikan oleh pabrik. Memasang senar dengan tension melebihi batas tersebut bisa merusak frame raket dan mengurangi umur pakainya. Sebelum melakukan restring dengan tension tinggi, pastikan raket kamu mampu menahan ketegangan tersebut. Konsultasikan dengan stringer profesional atau periksa spesifikasi raket kamu.
Sudah Tahukan Fakta Seputar String Tension!
Memahami fakta di balik mitos-mitos seputar string tension sangat penting untuk meningkatkan performa bermain bulu tangkis. Sesuaikan ketegangan senar dengan kebutuhan dan kemampuan kamu. Tension senar yang terlalu tinggi atau rendah dapat mempengaruhi pukulan yang dihasilkan secara signifikan.
Pada intinya, tension senar yang tinggi menghasilkan kontrol yang sangat baik pula namun minim daya pantul. Itulah mengapa umumnya yang menggunakan tension tinggi adalah pemain-pemain yang sudah pro karena sudah memiliki pergelangan tangan yang kuat. Sebaliknya tension rendah memiliki kontrol yang buruk tetapi daya pantul yang kuat, maka itu cocok untuk pemula yang belum memiliki pergelangan yang kuat.
Admindo harap dengan adanya artikel ini akan membantu kamu dan pemain badminton lainnya dalam pemilihan string tension. Untuk pemula, kamu bisa mencoba mulai dari tarikan 21-22. Kamu dapat menaikkan secara bertahap jika dirasa sudah memiliki power yang berlebih atau menurunkan tension jika merasa masih belum memiliki power yang kuat.
Jangan lupa untuk membaca tips badmin lainnya di Badmindo ya! Kamu boleh menambahkan mitos lainnya terkait badminton string tension di kolom komentar!
FAQ
Untuk pemula, disarankan menggunakan ketegangan senar antara 20-24 lbs. Ketegangan ini memberikan keseimbangan antara kontrol dan daya pantul, membantu dalam mengembangkan teknik dasar.
Ya, senar akan kehilangan ketegangannya seiring waktu dan penggunaan. Disarankan untuk mengganti senar setiap 2-3 bulan sekali, tergantung pada frekuensi bermain dan kondisi senar.
Tentu. Ada berbagai jenis senar dengan karakteristik berbeda, seperti daya tahan, kontrol, dan rasa pukulan. Pilih senar yang sesuai dengan gaya bermain dan kebutuhan kamu.
Cobalah beberapa ketegangan berbeda dan rasakan perbedaannya. Konsultasikan dengan pelatih atau stringer berpengalaman untuk mendapatkan rekomendasi berdasarkan gaya bermain kamu.
Ya, suhu dingin dapat membuat senar menjadi lebih kaku, sementara suhu panas dapat membuatnya lebih elastis. Perhatikan kondisi lingkungan saat memilih ketegangan senar.
Leave a Reply