Olimpiade menjadi ajang yang paling di nanti seluruh atlet di dunia. Bisa terkualifikasi di Olimpiade saja sudah merupakan sebuah pencapain bagi sebagian atlet apalagi menjuarai Olimpiade. Hal ini juga berlaku pada atlet badminton Indonesia yang tentunya terus bersaing di ajang Olimpiade Dunia ini.
Olimpiade menjadi spesial karena diadakan 4 tahun sekali dan tidak semua atlet dapat mengikuti Olimpiade ini. Indonesia menjadi negara yang cukup sukses dalam meraih medali emas Olimpiade tepatnya pada kategori olahraga badminton. Indonesia telah meraih 8 medali emas Olimpiade pada cabang olahraga badminton. Siapa saja mereka? Ini dia 8 atlet badminton yang berhasil meraih medali emas Olimpiade.
8 Atlet Badminton Peraih Medali Emas Olimpiade
Sebagai pemain badminton, kamu berhak tahu siapa saja pemain badminton yang sudah mengukir sejarah badminton Indonesia khususnya Olimpiade. Berikut 8 atlet badminton peraih medali emas Olimpiade :
1. Susi Susanti – Barcelona 1992
Pada Olimpiade pertama, Susi Susanti sukses meraih medali emas. Susi Susanti saat itu melawan wakil Korea Selatan Bang Soo-hyun dengan skor 5-11, 11-5, 11-3. Prestasi Susi Susanti tidak sampai disitu saja pada Olimpiade 1996, ia mendapatkan medali perunggu.
2. Alan Budikusuma – Barcelona 1992
Masih di Olimpiade yang sama, Indonesia berhasil mencetak All Indonesian Final untuk sektor tunggal putra. Saat itu Alan Budikusuma melawan Ardy B Wiranata dengan skor 15-12, 15-13. Alan Budikusuma menjadi tunggal putra pertama yang berhasil meraih emas Olimpiade. Menariknya lagi, Alan Budikusuma sudah berkeluarga dengan Susi Susanti yang sama-sama peraih emas Olimpiade.
3. Rexy Mainaky/Ricky Subagja – Atlanta 1996
Olimpiade selanjutnya yaitu Atlanta 1996, Indonesia kembali meraih medali emas lewat pasangan ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja. Melawan pasangan Malaysia Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock dengan skor akhir 15-5, 13-15 dan 15-12.
4. Tony Gunawan/Candra Wijaya – Sydney 2000
Tony Gunawan/Candra Wijaya menjadi pasangan ganda putra yang menyumbangkan medali emas Olimpiade selanjutnya. Di laga final mereka bertemu wakil Korea Selatan, Lee Dong Soo/Yoo Yong Sung. Dengan skor akhir 15-10, 9-15 dan 15-7.
5. Taufik Hidayat – Athena 2004
Pemegang rekor backhand smash tercepat hingga saat ini siapa lagi kalau bukan Taufik Hidayat. Taufik Hidayat melanjutkan tradisi emas Olimpiade, saat itu melawan Shon Seung-mo dari Korea Selatan. Dengan skor akhir 15-8, 15-7.
6. Markis Kido/Hendra Setiawan – Beijing 2008
Markis Kido (Alm) /Hendra Setiawan terus melanjutkan tradisi emas Olimpiade ini. Bertemu wakil tuan rumah sekaligus pasangan unggulan China Fu Haifeng/Cai Yun, tidak membuat mereka gentar. Pertandingan berakhir dengan skor 12-21, 21-11 dan 21-16.
7. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir – Rio de Janeiro 2016
Pada Olimpiade London 2012, Indonesia gagal membawa pulang medali Olimpiade. Hal ini dibalaskan pada tahun 2016 oleh pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Melawan wakil Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan straight game 21-14, 21-12.
8. Greysia Polii/Apriyani Rahayu – Tokyo 2020
Kembali meneruskan tradisi, kali ini menjadi sejarah karena Indonesia belum pernah mendapatkan medali emas dari sektor ganda putri. Sejarah itu diukir oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu, bertemu pasangan unggulan China Chen Qingchen/Jia Yifan straight game langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.
Maju Terus Badminton Indonesia!
Layaknya tradisi, Indonesia selalu meraih medali emas walaupun berhenti pada tahun 2012. Pada 2016, Indonesia kembali melanjutkan tradisinya hingga 2020. Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia menyumbang medali perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung tunggal putri Indonesia.
Namun dalam perjalanan meraih medali ataupun meraih kejuaraan apapun, banyak air mata, keringat, kerja keras dan semua pengorbanan yang dilakukan oleh atlet badminton Indonesia.
Kita semua berharap agar Indonesia terus dapat melanjutkan tradisi medali emas Olimpiade ini. Maka itu dukung terus atlet Indonesia kita agar dapat bermain secara maksimal dan percaya diri.
Sebagai pemain badminton pemula, penting untuk mengetahui informasi seputar badminton lainnya seperti macam-macam tarikan senar, rekomendasi raket, sepatu, shuttlecock dan tips badmin lainnya! Semuanya lengkap ada di Badmindo!
FAQ
1. Apa yang dibutuhkan untuk menjadi atlet bulu tangkis profesional?
Untuk menjadi atlet bulu tangkis profesional, diperlukan latihan intensif, disiplin tinggi, teknik yang kuat, serta dukungan fisik dan mental. Pemain juga harus mengikuti turnamen lokal hingga internasional untuk mendapatkan pengalaman dan peringkat.
2. Berapa jam latihan yang dibutuhkan seorang atlet bulu tangkis setiap hari?
Atlet bulu tangkis profesional biasanya berlatih sekitar 4-6 jam per hari, termasuk latihan teknik, strategi, fisik, dan mental.
3. Bagaimana cara memulai karir sebagai atlet bulu tangkis?
Pemula dapat bergabung dengan akademi atau klub bulu tangkis untuk mendapatkan pelatihan dasar. Dari sana, mereka dapat mengikuti turnamen lokal untuk membangun reputasi sebelum mencoba berkompetisi di tingkat nasional atau internasional.
4. Siapa atlet bulutangkis Indonesia yang paling terkenal?
Indonesia memiliki banyak atlet bulutangkis terkenal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya adalah:
- Rudy Hartono: Legenda bulutangkis yang memenangkan All England sebanyak 8 kali.
- Susi Susanti: Juara Olimpiade Barcelona 1992.
- Taufik Hidayat: Juara Olimpiade Athena 2004 dan mantan juara dunia.
- Liliyana Natsir: Juara Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad.
- Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon: Ganda putra peringkat dunia.
5. Apa prestasi terbesar yang diraih oleh atlet bulutangkis Indonesia?
Indonesia telah meraih berbagai prestasi di ajang bulutangkis internasional. Beberapa prestasi terbesar termasuk:
- Medali emas Olimpiade: Susi Susanti (1992), Alan Budikusuma (1992), Taufik Hidayat (2004), Hendra Setiawan dan Markis Kido (2008), serta Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad (2016).
- Piala Thomas: Indonesia telah memenangkan Piala Thomas (kejuaraan beregu putra) sebanyak 14 kali, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan gelar terbanyak.
- All England: Kejuaraan bergengsi ini telah dimenangkan oleh atlet-atlet Indonesia berkali-kali, termasuk Rudy Hartono dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Leave a Reply