badminton paralympic

5 Atlet Badminton Paralympics Terbaik

Siapa bilang keterbatasan fisik bisa menghalangi mimpi besar? Di dunia badminton Paralympics, justru kita bisa melihat semangat luar biasa dari para atlet yang terus berjuang dan mencetak prestasi gemilang.

Aksi mereka di lapangan nggak cuma bikin kagum, tapi juga menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Nah, di artikel ini, kita bakal kenalan sama lima atlet badminton Paralympics terbaik yang namanya sudah harum sampai ke level internasional. Penasaran siapa saja mereka? Yuk, lanjut baca!

Apa itu Paralympic?

Paralympic (Paralimpiade) adalah ajang olahraga internasional tingkat tinggi yang khusus diikuti oleh atlet penyandang disabilitas. Diselenggarakan setiap empat tahun, Paralympic menjadi parallel event dengan Olimpiade.

Setelah Olimpiade selesai, giliran Paralympic di kota yang sama. Atlet dibagi berdasarkan kategori disabilitas, seperti gangguan mobilitas, penglihatan, atau bentuk fisik lainnya.

Badminton untuk penyandang disabilitas disebut para-badminton. Pertama kali diperkenalkan sebagai cabang olahraga internasional di tahun 1998, dan mulai menjadi bagian dari Paralympic sejak Tokyo 2020.

Apakah Ada Paralympic Untuk Badminton?

Ya, sejak Tokyo 2020, badminton menjadi cabang resmi Paralympic. Di Tokyo, para-badminton menggelar berbagai kelas (SL, WH, SH) untuk single dan ganda, serta mixed doubles. Di Paris 2024, jumlah medali bahkan meningkat menjadi 16 cabang, mencakup SL3, SL4, SU5, WH1, WH2, SH6, dan ganda yang sesuai

Klasifikasi Paralympic Badminton

kategori paralympic bulu tangkis

Parabadminton menggunakan sistem klasifikasi untuk memastikan pertandingan adil sesuai tingkat disabilitas atlet. Terdapat enam kelas utama:

1. Wheelchair 1 (WH1)

paralympics kursi roda

Kelas ini buat atlet yang punya gangguan fisik cukup berat di bagian kaki atau tubuh bagian bawah, dan mereka bertanding sambil duduk di kursi roda.

Karena mobilitasnya lebih terbatas, lapangan untuk tunggal hanya pakai setengah lapangan, biar geraknya lebih efisien. Kalau main ganda, lapangannya juga punya batas kotak servis yang sudah ditentukan.

2. Wheelchair 2 (WH2)

atlet kursi roda badminton

Masih main di kursi roda, tapi atlet di kelas WH2 biasanya punya kendali tubuh bagian atas yang lebih baik dibanding WH1. Jadi geraknya bisa lebih lincah.

Tapi soal lapangan, aturan mainnya masih sama kayak di WH1 dimana setengah lapangan untuk tunggal, dan ada batasan servis juga kalau main ganda.

3. Standing Lower 3 (SL3)

sl3 paralympics

Nah, ini untuk atlet yang bisa berdiri, tapi punya gangguan berat di satu atau dua kaki, jadi keseimbangannya gampang terganggu pas bergerak. Makanya, kalau main tunggal, cuma pakai setengah lapangan. Tapi kalau main ganda, pakai lapangan penuh, jadi butuh kerja sama tim yang solid banget!

4. Standing Lower 4 (SL4)

badminton paralympics

Di kelas ini, atlet juga punya keterbatasan di kaki, tapi kemampuannya lebih stabil dibanding SL3. Karena lebih gesit dan seimbang, baik tunggal maupun ganda mainnya di lapangan penuh, kayak pertandingan reguler. Jadi, tantangannya juga lebih besar!

5. Standing Upper 5 (SU5)

turnamen paralympics

Kalau kelas ini khusus untuk atlet yang punya gangguan di bagian lengan atau anggota tubuh atas. Tapi mereka tetap bisa berdiri dan bergerak bebas. Menariknya, aturan main dan area lapangannya sama persis kayak badminton biasa, jadi penonton mungkin nggak sadar kalau ini pertandingan Paralympics saking serunya.

6. Short Stature 6 (SH6)

paralympics badminton

Kelas SH6 ini untuk atlet dengan tubuh pendek karena kondisi genetik, misalnya seperti dwarfisme. Walaupun postur tubuhnya berbeda, mereka tetap bermain dengan aturan dan ukuran lapangan seperti biasa. Nggak kalah cepat dan lincah, lho!

5 Atlet Para‑Badminton Terbaik

Berikut lima atlet paling menonjol dalam sejarah Paralympic badminton (hingga Paris 2024), beserta asal, kelas, dan medali yang mereka raih:

1. Leani Ratri Oktila (Indonesia)

atlet paralympic indonesia

Leani Ratri Oktila adalah atlet para-badminton asal Indonesia yang berlaga di kategori SL4, serta ganda SL3–SU5 dan ganda campuran. Ia meraih emas ganda dan perak tunggal di Paralympic Tokyo 2020, serta kembali menyumbang medali di Paris 2024.

Dengan total 2 emas dan 1 perak, Leani menjadi peraih medali terbanyak dari Indonesia di ajang para-badminton Paralympic.

2. Cheah Liek Hou (Malaysia)

atlet paralympics badminton malaysia

Cheah Liek Hou adalah atlet para-badminton asal Malaysia yang bertanding di kategori tunggal SU5. Ia meraih emas di Tokyo 2020 dan kembali mempertahankan gelarnya di Paris 2024, menjadikannya juara dua kali berturut-turut.

Cheah juga tercatat sebagai atlet laki-laki SU5 pertama yang meraih medali dan mempertahankan gelar di dua edisi Paralympic, serta telah memenangkan gelar dunia sebanyak 14 kali.

3. Sarina Satomi (Jepang)

paralympics athlete

Sarina Satomi adalah atlet para-badminton asal Jepang yang berlaga di kategori WH1 dan ganda WH1–WH2. Pada Paralympic Tokyo 2020, ia meraih dua emas di nomor tunggal dan ganda bersama Yuma Yamazaki. Di Paris 2024, Sarina kembali tampil impresif dan berhasil naik podium, bersaing ketat dengan atlet top seperti Liu Yutong dan Yin Menglu.

4. Liu Yutong (Tiongkok)

paramlympics athlete

Liu Yutong adalah atlet para-badminton asal Tiongkok yang bertanding di kategori WH2, termasuk ganda WH1–WH2 dan mixed. Ia meraih emas tunggal dan perak ganda di Tokyo 2020, lalu kembali menyabet emas ganda bersama Yin Menglu di Paris 2024, serta tampil kuat di nomor tunggal. Lahir pada 2004, Liu menjadi salah satu atlet termuda yang mencetak prestasi gemilang di dua edisi Paralympic berturut-turut.

5. Pramod Bhagat (India)

Pramod Bhagat - paralympics india

Pramod Bhagat adalah atlet para-badminton asal India yang bertanding di kategori SL3. Ia meraih emas di nomor tunggal pada Paralympic Tokyo 2020. Perjalanannya sangat inspiratif karena berhasil bangkit dari keterbatasan akibat polio sejak kecil untuk menjadi juara dunia di ajang tertinggi.

Itu Dia Sekilas Tentang Badminton Paralympic!

Para‑badminton Paralympics mempertemukan atlet penyandang disabilitas dari seluruh dunia di panggung prestasi tertinggi. Hal ini mendefinisikan keadilan kepada seluruh pemain badminton terutama yang memiliki disabilitas. Admindo rasa ini merupakan gebrakan yang baik dari BWF.

Jadi dengan adanya para badminton, kamu yang memiliki kekurangan bisa memiliki cita-cita menjadi atlet.

Semoga artikel ini cukup membantu ya seputar badminton paralympic. Tak disangka prestasi atlet badminton Indonesia tidak perlu diragukan lagi bahkan pada sektor badminton paralympic sekalipun! Tentunya ini menjadi angin segar bagi olahraga badminton di Indonesia.

Jangan lewatkan artikel badminton lainnya dari Badmindo! Kamu akan mendapatkan pembelajaran penting hanya dengan membaca artikel dari Badmindo.

FAQ

Apa betul para-badminton baru dimulai di Paralympic sejak Tokyo 2020?

Betul sekali. Ini adalah debut resmi cabang badminton di Paralympic, setelah menjadi cabang dunia sejak 1998. Sejak itu tampil di Tokyo 2020 dan Paris 2024.

Negara mana yang paling dominan di para‑badminton Paralympic?

Tiongkok memimpin dengan jumlah medali terbanyak (termasuk 14 emas sejauh paralimpik Tokyo & Paris), diikuti Jepang dan Indonesia.

Siapa atlet para‑badminton paling banyak menyumbang medali?

Leani Ratri Oktila dari Indonesia mencatat rekor 3 medali (2 emas, 1 perak) sebagai atlet dengan medali terbanyak di cabang ini sejauh ini.

Apa yang membuat para‑badminton menarik?

Pertandingan ini cepat dan umumnya penuh strategi, ditambah lagi dengan kondisi khusus pemainnya sendiri. Selain itu, lapangan/lengkapannya disesuaikan dengan kebutuhan tiap klasifikasi, membuat tiap kelas punya dinamikanya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *